Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

UNGKAPAN LOKAL DAN BUDI PEKERTI

Deni S. Jusmani, denijusmani@gmail.com Budi pekerti seharusnya dipelajari oleh masyarakat sosial atau peserta didik dengan cara-cara yang menyenangkan, dimengerti, tetapi dapat mencapai hasil secara maksimal. Menyenangkan pada saat terjadi interaksi dan kontak psikologis dengan baik, karena pendidikan budi pekerti adalah salah satu fondasi mendasar untuk menciptakan masyarakat yang bertanggung jawab. Pada khazanah warisan tradisional, terdapat sumber-sumber sastra dan kebudayaan yang dapat dijadikan sebagai pedoman pembelajaran budi pekerti, salah satunya adalah bersumber pada ungkapan-ungkapan tradisional.  Hampir setiap daerah dan suku bangsa memiliki ungkapan-ungkapan tradisional, dibuat tidak hanya menjadi sebuah tutur lisan yang indah, tetapi secara mendalam memiliki makna filosofis, serta memberikan nasihat dan pandangan hidup bagi masyarakatnya. Ungkapan tradisional muncul atas analisis-analisis sederhana terhadap persoalan-persoalan kehidupan yang hadir pada kehidupa...

PAKAIAN SELEBRITI INDONESIA

Jilbab sebagai Tren, Gaya Hidup, dan Nilai-nilai Hakiki Deni S. Jusmani, denijusmani@gmail.com Pengantar Antara tahun 2003-2013 ada beberapa selebriti Indonesia mulai familiar dengan penampilan kearah tema-tema religius, seperti: Dewi Sandra, Marshanda, Rachel Maryam, Tya Ariestya, Risty Tagor, Zaskia Sungkar, Lyra Virna, Yulia Rahman, Nuri Maulida, Ririn Ekawati, dan gaya hijab Shinta Bachir yang selama ini akrab pakaian dan peragawati seksi. Tren gaya pakaian selebriti tanah air tidak dapat terlepas dari mode dunia, yang juga menampilkan dan memberitakan tema-tema berhijab. Tren hijab melalui jilbab tidak lagi secara langsung membicarakan atau mewakili agama tertentu, tetapi lebih membicarakan fashion. Sebutlah di Mesir, terdapat sekumpulan perempuan yang mendirikan sebuah organisasi bagi para pecinta fashion tren dengan hijab, organisasi ini berharap untuk mengumpulkan dan mengembangkan perempuan berhijab tanpa mengurangi rasa elegan. Di Bahrain, kini dikembangkan model jil...

Tentang Naskah Tua

Deni S. Jusmani, denijusmani@gmail.com Naskah-naskah masa lampau (tidak saja harus menyebut naskah-naskah kuno dalam arti yang sebenarnya) memiliki sumber-sumber informasi yang penting, tidak saja sebagai pedoman dan tolak ukur, tetapi lebih mendalam sebagai catatan peristiwa tentang sesuatu hal. Naskah ini tidak saja berwujud lembaran-lembaran kertas, atau daun lontar, tidak hanya berupa tulisan-tulisan kuno, aksara kuno, tetapi dapat pula berwujud artefak yang berbentuk patung, bangunan, tempat, atau bahkan dapat berbentuk benda-benda lain, yang secara ilmu pengetahuan tertentu bernilai sejarah, yang sering dikenal sebagai Benda Cagar Budaya. Setiap peninggalan bersejarah tentunya dibuat dengan sadar, untuk merekam peristiwa-peristiwa yang dianggap penting untuk didokumentasikan dan diceritakan kembali dalam bentuk-bentuk tertentu (naskah, artefak, atau monumen), dan ditujukan untuk orang lain, baik sezaman, khususnya untuk generasi selanjutnya. ..... 

FESTIVAL KONSUMSI

Deni S. Jusmani, denijusmani@gmail.com Sangat menarik, ketika mengamati kecenderungan pilihan gaya hidup masyarakat sosial sebagai upaya untuk mengeksiskan keberdaan diri pada level masyarakat tertentu. Terjadinya gradasi pada kehidupan sosial masyarakat dapat disebabkan beberapa alasan, misal: kebutuhan promosi, pencarian jati diri, perkara status sosial, atau semakin mendalam merujuk pada apa yang disebut mendominankan pikiran dan gaya bertindak pada kelompok masyarakat lain. Kebutuhan eksistensi diri pada ranah sosial terjadi dan didukung oleh kesepakatan dan negosiasi gaya berpikir yang merupakan akumulasi, tentunya berujung pada seberapa kuat modal yang digunakan untuk bereksis. Sehingga, yang sering terjadi adalah betapa kecenderungan ini menjadi akut dan akan mengabaikan ikatan emosional psikologis, tetapi lebih menunjukkan keeksisannya dengan tanda-tanda gaya hidup komunal. Pada akhirnya, perayaan konsumen melalui label festival konsumsi menjadi meriah, dukungan maksimal ...

ESTETIKA SUFISME

Deni S. Jusmani, denijusmani@gmail.com Estetika ini pada wilayah yang sempit seringkali dipahami sebagai bahasa lain dari hal-hal keindahan. Estetikaisme merupakan pandangan-pandangan yang melihat ranah keindahan dari setiap lapisan, sehingga diharap dapat menguraikan perkara misteri yang menyelimuti alam pikir dari keindahan itu sendiri. Estetika, erat pula dengan persoalan intuisi, yang sering dibicarakan sebagai motor penggerak kreator untuk mengolah, menimbang, dan menentukan pilihan ketika bergerak secara teratur untuk menciptakan suatu gagasan dengan medium-medium tertentu. Apa yang menjadi tawaran dalam pengolahan intuisi dalam tatanan personal, tentu sangat terlepas pada tantangan wilayah masyarakat penikmat. Apa yang tersaji, besar kemungkinan tak terbaca sama sesuai dengan intuisi kreator.  Alat-alat semacam ilmu estetika, menjadi sangat terbatas ketika usaha-usaha menguraikan sebuah karya seni menjadi bahasa verbal atau tulisan, karena pembacaan, y...

Mencari IDENTITAS YANG MERDEKA:

Not Everything But Something! Deni S. Jusmani, denijusmani@gmail.com I Paradigma yang berbeda, menghasilkan analisis yang berbeda pula. Ibarat lain lubuk, lain pula ikannya; lain ladang, mungkin lain juga belalangnya. Lain orang lain pula isi kepala dan cara memandang persoalan. Begitu pula ketika melihat persoalan identitas, akan ketemu banyak sekali perdebatan yang tak kunjung usai. Kenapa identitas menjadi penting? Pentingkah menjaga identitas? Apakah identitas ini merupakan tanda mutlak yang menjadi rujukan untuk dijadikan sebagai penanda? Apakah identitas dapat diatur-atur dan dikemas sesuai dengan kepentingan kapitalisme global? Benarkah identitas tak lagi merdeka, manakala kepentingan modal lebih dominan? Benarkan identitas ini merupakan tanda matinya sebuah kreativitas? Ataukah identitas ini harus dengan gaya atau teknik, atau warna yang sama? Apa sih identitas ini? Atau memang sudah tak zamannya lagi membicangkan identitas, dimana terdapat kepentingan ekon...