Langsung ke konten utama

AKIK JALASUTRA


JALASUTRA

Batu akik Jalasutra ini pertama ditemukan di Kabupaten Pati daerah Pegunungan Kendeng (sekitar Sukolilo, Kayen, Tambakromo) dan sampai ke Bojonegoro. Jenis batu Jalasutra, yaitu: batu Jalasutra emas, batu Jalasutra merah, batu Jalasutra hitam, batu Jalasutra putih, batu Jalasutra perak, batu Jalasutra hijau, batu Jalasutra urat emas, dan batu Jalasutra serat emas (http://bagusbenar.com/). 


Akik Jalasutra (Koleksi Deni S. Jusmani)

Jalasutra merupakan sebuah batu mulia dengan warna dasar kuning agak coklat dan tidak bisa ditembus cahaya. Pada skala mohs, level kekerasan batu ini sekitar 5,5 dan terdapat kandungan unsur kimia yang disebut sebagai SiO2 + CaMg di dalam batu alam ini. Jika diperhatikan secara teliti dan detail, terdapat urat-urat yang hampir sama dengan Jalasutra atau paling tidak benang yang mengitari batu Jalasutra tersebut (http://bagusbenar.com/).

Mitosnya, harga jual Jalasutra yang tinggi ditentukan oleh khasiat dan corak dari batu tersebut. Inilah beberapa khasiat batu Jalasutra, di antaranya: membantu mendapatkan jodoh, melancarkan rezeki, membangkitkan usaha yang gagal, meningkatkan daya tarik, melancarkan usaha dan bisnis, membuka aura tempat bisnis supaya lebih banyak pelanggan, dan memusnahkan ilmu hitam (http://bagusbenar.com/)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apresiasi dan Interpretasi Karya Seni

APRESIASI Feldman (1967) dan Smith (1967) mengelompokkan aktivitas apresiasi seni berdasarkan kepada proses persepsi dan intelektual melalui empat tahap, yaitu:  a. Menggambarkan  Mengamati hasil karya seni dan menggambarkan sifat-sifat yang terlihat, seperti: warna, garis, bentuk, rupa, tekstur, bidang, ruang, jalinan dan elemen-elemen gubahan yang termasuk sebagai prinsip dan struktur. Menggambarkan pada ranah lain dapat disebut sebagai mendeskripsikan tentang suatu bentuk atau tema dari sebuah gambar ekspresi. Menggambarkan dapat dilihat sebagai usaha untuk membaca hasil dari aktivitas anak-anak ketika menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui karya seni.  b. Menganalisa  Menganalisa hubungan sifat-sifat tampak seperti unsur-unsur seni, prinsip, dan stuktur. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: menganalisa kualitas ekspresif, seperti: mood dan suasana; menguraikan gaya suatu karya. Beberapa bagian karya gambar ekspresi akan menampilkan r

KARAKTERISTIK KARYA SENI RUPA ANAK

KARAKTERISTIK KARYA SENI RUPA ANAK A. TIPOLOGI Tipologi merupakan gaya atau corak yang dapat diamati melalui hasil gambar anak. Menurut Herbert Read, gambar anak berdasarkan gayanya dibedakan menjadi 12 macam, yaitu: 1. Organic Berhubungan langsung dengan objek nyata, lebih suka obyek dalam kelompok daripada tersendiri, sudah mengenal proporsi dan hubungan organis yang wajar. Ciri khususnya hanya terdapat satu unsur. 2. Lyrical (Liris) menggambar obyek realistis tetapi tidak bergaris. Obyek yang digambarkan statis dengan warna yang tidak mencolok. 3. Impressionism Mementingkan detail yang dilihat dari obyek. Di dalam gambar ini lebih diutamakan kesan “suasana”. 4. Rhytmical Pattern (Pola Ritmis) Menggambar pengulangan dari satu obyek yang dilihat. Sifatnya bisa organis atau liris dan selalu mengikuti pola umum (realistis). 5. Struktural Form (Bentuk yang bersusun) Objek mengikuti rumus ilmu bangun yang diperkecil menjadi satu rumusan geometris.

KONSEP SENI Bagian Ke-2

Aspek Fisik, Isi, Estetik dan Nilai Seni jika dipandang dari segi bentuk dan dimensinya terdapat karya seni dengan dua dimensi dan tiga dimensi. a. Pada karya dua dimensi, suatu yang nampak datar juga mempunyai kesan-kesan volume, kedalaman dan ruang, namun hanya tipuan pandang semata. Karya seni dua dimensi disebut semi visual, karena diserap oleh indra penglihatan. b. Karya seni tiga dimensi disebut juga karya seni spasial , karena terdapat tiga dimensi yang harus benar-benar diperhatikan. Dalam seni tiga dimensi, pelaku seni melibatkan indra gerak dan raba. Pada dekade selanjutnya, para peneliti keindahan ,terutama di Jerman, menghimpun pola-pola melalui pemasangan komponen komponen sederhana, mengukur kompleksitas dan bagaimana sistematika pengaturannya, sehingga nilai keindahan sebuah objek dapat dinilai. Namun cara penyelidikan ini tidak sangat berhasil. Banyak seniman menemukan figur yang indah, sebagai pekerjaan Seni yang nyata, tetapi tidak harus/dapat dikai